KLIKJURNAL.COM ,KONAWE SULAWESI TENGGARA– Aksi tegas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menghentikan aktivitas hauling PT MCM di Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, berujung tanda tanya besar.
Plang penghentian yang dipasang secara resmi ternyata raib tanpa jejak, memantik kecurigaan publik soal lemahnya pengawasan dan koordinasi antar-dinas di lingkungan Pemprov Sultra.
Laporan ke Gakkum, Tapi Siapa yang Bertanggung Jawab?
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra, Fahri, mengklaim kasus ini telah dilaporkan ke tim penegakan hukum (Gakkum).
“Sudah masuk ranah tim Gakkum. Kami sudah melaporkannya,” ujarnya singkat.
Namun, Kepala Dinas Perhubungan Sultra sekaligus Ketua Tim Gakkum, Rajulan, justru mengalihkan pertanyaan ke Dinas Bina Marga.
“Silakan hubungi Kadis Bina Marga, karena mereka yang mengurus jalan dan izin hauling,” katanya.
Lempar Bola panas Antar-Dinas, Masyarakat Geram
Sikap saling lempar tanggung jawab ini memicu kekecewaan warga. Hilangnya plang larangan dianggap bukti ketidaksungguhan Pemprov Sultra dalam mengawasi perusahaan.
“Kalau sudah ada larangan, kenapa plangnya malah hilang? Ini seperti permainan. Rakyat yang jadi korban jika jalan rusak akibat hauling liar,” protes seorang tokoh masyarakat.
Gakkum Diminta Bertindak Tegas
Masyarakat mendesak Tim Gakkum segera turun tangan, memastikan aktivitas PT MCM tidak merusak infrastruktur dan berjalan sesuai aturan. Jika tidak, kasus ini bisa menjadi preseden buruk bagi pengawasan perusahaan di Sultra.
Akan seperti apa tindak lanjut Pemprov? Kita Tunggu Info Selanjutnya?(Redaksi)
