KlikJurnal.Com,Konawe- Sulawesi Tenggara – Sebuah kejanggalan mencuat di dunia pendidikan Kabupaten Konawe. Di tengah banyaknya sekolah dasar di pelosok desa yang kondisinya memprihatinkan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kulahi yang berlokasi di Kecamatan Wawotobi justru tercatat sebagai penerima Dana Tunjangan Khusus (DACIL) dari pemerintah pusat.
Padahal, Kecamatan Wawotobi dikenal sebagai salah satu wilayah yang cukup sentral dan mudah dijangkau di Kabupaten Konawe.
DACIL sendiri merupakan tunjangan yang diperuntukkan bagi guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang bertugas di daerah khusus. Kriteria daerah khusus ini umumnya meliputi desa sangat tertinggal atau wilayah yang ditetapkan berdasarkan kepentingan nasional, program prioritas pemerintah, atau ketersediaan anggaran.
Tujuan utama pemberian tunjangan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang bersedia mengabdi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dan memiliki keterbatasan fasilitas.
Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe sebagai pihak yang melakukan verifikasi dan pengusulan sekolah penerima DACIL ini menimbulkan tanda tanya besar.
Bagaimana mungkin sebuah sekolah yang berada di pusat kecamatan dengan akses yang relatif mudah justru lolos verifikasi sebagai penerima tunjangan yang seharusnya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah terpencil dan tertinggal?
“Kami sangat heran dengan keputusan ini,” ujar salah seorang guru dari SD di pedesaan Konawe yang enggan disebutkan namanya. “Sekolah kami benar-benar kekurangan fasilitas, akses jalan sulit, dan banyak guru honorer yang kesejahteraannya jauh dari layak. Mengapa justru sekolah di kota yang justru mendapatkan tunjangan khusus ini?”
Fenomena ini memunculkan dugaan adanya ketidakcermatan atau bahkan indikasi praktik yang kurang transparan dalam proses verifikasi dan penetapan penerima DACIL di Kabupaten Konawe.
Saat Diwawancara kKepala Sekolah SD Negeri 2 Kulahi Rabu 23/04/2025 Diruang Kerjanya Mengatakan, Jadi Mekanisme Sehingga Kami Terimah Dana DACIL Kami Tidak Tahu.. Tapi Saya Langsung Dihubungi Oleh Dinas Pendidikan DiBidang GTK, Bawah Sekolah Dapat Bantuan Dana DACIL Dan Diberikan SK ungkapnya Kepala Sekolah
Masyarakat dan para pemerhati pendidikan mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe segera memberikan klarifikasi terkait anomali ini.
“Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan, harus bertanggung jawab dan menjelaskan kriteria apa yang digunakan sehingga SDN 2 Kulahi bisa lolos sebagai penerima DACIL,” tegas seorang tokoh masyarakat Konawe.
“Jangan sampai tunjangan yang seharusnya menjadi penyemangat bagi guru di daerah terpencil justru dinikmati oleh sekolah yang berada di lokasi yang lebih baik.”
Kasus ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait agar penyaluran DACIL ke depannya benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah khusus yang sesungguhnya membutuhkan.
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan, terutama untuk daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih, menjadi kunci utama untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan di seluruh pelosok negeri.(Redaksi)
