KLIKJURNAL.COM, KONAWE – Musim hujan kembali menjadi mimpi buruk bagi warga Desa Anggalomoare Jaya dan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Banjir lumpur yang menghantam setiap Musin Hujan tak kunjung ada solusi, dan warga menuding aktivitas perkebunan sawit sebagai biang keladinya.
“Dulu air kali masih jernih, sekarang seperti sungai lumpur. Setiap hujan deras, rumah kami terendam,” ujar Purwansyah, warga setempat, Sabtu (14/6/2025).
Ia mengaku, perubahan drastis terjadi sejak perusahaan bernama PT Harlitama Agri Makmur (HAM) membuka lahan di pegunungan sekitar desa untuk perkebunan kelapa sawit. “Gunung digunduli, air jadi keruh dan banjir makin parah. Perusahaan ini cuci tangan, tapi kami yang terus menderita,” sesalnya.
Banjir tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga menerobos masuk ke dalam rumah. Warga harus berulang kali membersihkan lumpur usai hujan lebat—sebuah rutinitas melelahkan yang tak ada habisnya.
Perusahaan Janji Kosong, Nasib Warga Terabaikan
Purwansyah mengeluh, meski sudah berulang kali mengeluh, tidak ada tindakan nyata dari perusahaan maupun pemerintah.
“Mereka hanya berjanji, tapi kami tidak melihat perubahan. Jangan sampai ada korban jiwa baru mereka bergerak!” tegasnya.
Warga mendesak pemerintah dan pihak terkait turun tangan secepatnya. Mereka meminta solusi permanen, bukan sekadar bantuan sesaat. “Kami butuh keadilan. Stop kerusakan lingkungan, selamatkan desa kami!”
Netizen pun Berang
Isu ini viral di media sosial, dengan banyak warganet mengecam kelambanan penanganan. “Ini bukan banjir biasa, ini akibat keserakahan korporasi! Pemerintah harus tegas!” tulis salah satu komentar.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari PT Harlitama Agri Makmur (HAM). Namun, tekanan publik terus mengalir, menuntut keadilan bagi warga yang hidup dalam ketakutan setiap musim hujan tiba.(Redaksi)