KlikJurnal.Com,Unaaha- Konawe, 11 April 2025 – Proses lelang dan pemberian reward (Riwed) oleh Bank Bank Tabungan Negara (BTN ) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Konawe menjadi sorotan setelah terungkapnya dugaan penunjukan langsung proyek pagar senilai Rp 600 juta.
Hal ini mencuat setelah mahasiswa Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) menemukan indikasi ketidaktransparanan dalam penambahan poin surat oleh Ketua KPU Konawe, Wike.
Proses Lelang dan Pilihan Bank BTN
Noorchayati Ningsih, Sekretaris KPU Konawe, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengundang beberapa bank untuk mempresentasikan proposal sebelum akhirnya memilih Bank BTN sebagai pemenang lelang.
“Kami bertiga dari panitia menunjuk Bank BTN sebagai pemenang dengan total anggaran dana hibah sekitar Rp 68 miliar,” ujarnya saat diwawancarai di Gedung Wekoila, Jumat (11/04/2025).
Terkait reward dari bank, Noorchayati Ningsih, menyatakan bahwa Bank BTN memberikan dua bentuk Riwed, yaitu uang dan barang. “Untuk KPU Konawe, Riwed yang diberikan berupa barang seperti tablet, CCTV, perbaikan aliran listrik dikpu, dan pagar. Total nilainya kurang lebih Rp 800 juta,” jelasnya.
Mahasiswa GMII Soroti Dugaan Penunjukan Langsung Proyek Pagar
Isu ini semakin panas setelah mahasiswa GMII menemukan indikasi bahwa Ketua KPU Konawe, Wike, diduga menambahkan poin secara sepihak dalam surat yang awalnya dibuat oleh sekretariat. Poin tambahan tersebut dianggap mengarah pada penunjukan langsung rekanan tertentu untuk mengerjakan proyek pagar senilai Rp 600 juta.
Ketika ditanya tentang penyedia pagar,
Noorchayati Ningsih,enggan memberikan jawaban jelas dan hanya mengarahkan untuk berbicara langsung dengan Ketua KPU Wike.
“Kalau barang-barang memang masuk penawaran,” katanya singkat.
Pertanyaan soal Penyimpanan Dana dan Sistem Deposito
Saat ditanya mengenai penyimpanan dana dan apakah menggunakan sistem deposito, Nurhayati mengaku tidak tahu. “Kami hanya menyimpan uang sebagai penampungan, dan dari situ kami dapat Riwed dari bank. Namun, kami juga mencatat berapa besar Riwed yang perhari ini,” ujarnya.
Tuntutan Transparansi
Temuan ini memicu tuntutan transparansi dari mahasiswa dan masyarakat. GMII mendesak KPU Konawe untuk membuka dokumen lelang dan klarifikasi terkait penambahan poin dalam surat yang diduga menguntungkan pihak tertentu.
Sementara itu, pihak KPU Konawe belum memberikan pernyataan resmi lebih lanjut. Publik menunggu penjelasan dari Ketua KPU Wike mengenai dugaan ini.(Redaksi)