KlikJurnal.com.Unaaha/Puriala. Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Masyarakat Kecamatan Puriala Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT. Modern Cahaya Makmur (PT. MCM) di Desa Wonua Morome, Kecamatan Puriala, Konawe.
Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap aktivitas pertambangan PT. MCM yang dinilai telah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat setempat, terutama kerusakan infrastruktur jalan.
Aksan Setiawan Tabangge, salah satu penanggung jawab aksi, menyatakan bahwa aktivitas hauling perusahaan telah menyebabkan kerusakan parah pada jalan poros Lambuya-Motaha. “Jalan menjadi sangat becek setelah aktivitas hauling PT. MCM, dan telah terjadi korban kecelakaan akibat kondisi jalan yang buruk,” ujar Aksan.
Eriksanto, koordinator lapangan aksi, menambahkan bahwa kehadiran PT. MCM berpotensi menimbulkan konflik sosial. “Kami tidak menolak investor jika membawa dampak positif dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, jika dampaknya negatif, kami akan menolak,” tegasnya.
Perwakilan PT. MCM, Bapak Parinding, yang menemui pengunjuk rasa, menyatakan akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pimpinan perusahaan untuk ditindaklanjuti. Beliau menjelaskan bahwa pimpinan perusahaan saat ini sedang berada di luar kota.
Sebagai penutup, Eriksanto menekankan agar PT. MCM menghentikan aktivitas hauling sebelum berdialog dan berkomitmen dengan masyarakat terkait dampak negatif dari aktivitas tersebut. Masyarakat menuntut perbaikan infrastruktur dan jaminan dampak positif dari keberadaan perusahaan di wilayah mereka.
Aksi ini menjadi sorotan penting bagi masyarakat Puriala yang menginginkan pembangunan yang berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan serta kehidupan sosial mereka. (***)